Assalamualaikum
Warrahmatullahi Wabarakatuh..
Hadirin
Hadiroh Rohimakumullah
Saya
akan sedikit berbagi pengalaman saya dalam hal Situasi ditempat kerja dengan
pekerjaan yang menumpuk dan membosankan. Sebelumnya saya bekerja ataupun bertugas
sebagai Asisten LabTI Universitas Gunadarma.
Saat
ini saya adalah mashasiswa Universitas Gunadarma angkatan 2013, otomatis
sekarang adalah tingkat akhir. Saya memulai bergabung bersama LabTI sebagai
asisten pada tingkat 2. Tentunya saya mempunyai pengalaman yang cukup di LabTI
dan pastinya ada situasi senang maupun sulit di LabTI ini.
Saya
akan menceritakan sedikit tentang pengalaman saya dalam menghadapi situasi dengan
pekerjaan yang saya hadapi selama di LabTI. Sebenarnya kebanyakan situasi yang
asik, Karena banyak teman yang asik di LabTI, dengan sesekali bercanda membuat
pekerjaan terasa ringan. Apalagi dengan perasaan ikhlash dalam mengerjakan
sesuatu.
Sebelumnya
saya sedikit menjelaskan tentang tugas yang ada di LabTI sebagai asisten ini
yaitu pertama menjadi penanggung Jawab atau PJ atau bisa di katakana Tutor/Instructor,
yaitu bertugas sebagai pengajar praktikum Laboratorium Teknik Informatika
dengan berbagai materi yang diberikan staff untuk para PJ ini. Dalam situasi
ini terkadang materi yang didapat seorang PJ itu tidak sesuai dengan harapan,
yang artinya missal saya lebih menyukai pemrograman web, ternyata saya
ditugaskan untuk menjadi tutor materi yang lain missal RPL yang mana saya
kurang memahami, sehingga saya harus belajar lagi untuk memahami materi ini. Walaupun
staff memperbolehkan untuk mencari pengganti dari PJ lain, tetap saja jika
tidak mendapat pengganti akan menjadi sulit. Tetapi dari ini juga saya bisa
belajar ilmu baru dengan memaksakan belajar sendiri dan dari training yang
diberikan LabTI.
Oke,
yang kedua adalah sebagai Asisten Praktikum, artinya kita dipertanggungjawabkan
untuk merekap nilai dari praktikan tersangkut. Dalam hal ini Asisten diharuskan
teliti memeriksa tugas yang dikerjakan praktikan dan dengan objektif menilai
praktikan dengan ketentuan berlaku dengan pearturan. Yang menjadi malas dan
sangat jenuh jika dalam suatu praktikum hanya saya saja yang menjadi asisten,
lazimnya dalam suatu praktikum terdapat dua atau tiga asisten dalam merekap
nilai. Jika yang lainnya tidak datang dan saya menjadi asisten tunggal itu
sangat melelahkan, Karena selain focus dalam merekap nilai, saya juga harus
merekap praktikan yang banyak dengan waktu yang singkat. Tetapi dengan semangat
dan melihat dari bayaran yang akan diterima lebih besar maka pekerjaan akan
selesai dengan sebagaimananya. Dan yang paling terpenting senang dan ikhlas
dalam mengerjakannya akan terasa mudah.
Dan yang terakhir dalam tugas sebagai asisten
Lab adalah menjadi PJL (Penanggung Jawab Lapangan), PJL bertugas dalam mengatur
keamanan dan membantu PJ dalam hal lapangan atau ketertiban dalam pelakasanaan
praktikum. Dalam hal ini PJL memegang teguh dalam hal keamanan dalam praktikum
bberlangsung, oleh Karena itu tanggung
jawab seorang PJL berat, Karena jika keadaan praktikum kacau maka akan
disalahkan dalam PJL. Namun jika sudah terbiasa maka akan sangat mudah dalam
mengerjakan segala sesuatunya
Kesimpulan:
Kesimpulan
yang saya ambil dalam pengalaman situasi di tempat kerja dengan pekerjaan yang
menumpuk dan membosankan adalah dengan mengerjakan sesuatu dengan cara ikhlas
dan enjoy, santai maka akan terasa hilang kebosanan itu, saya selalu lakukan
itu, Karena motivasi saya adalah kerjakan pekerjaan dengan sebagaimana mestinya
dan dengan hati yang ikhlas dan hasinya pasti selesai, wlaupun tidak selesai
akan diambil sebagai pelajaran, pengalaman, dan ilmu baru. Dan juga selalu
berdoa dalam kemudahan bekerja dimanapun.
Referensi Gambar: http://log.viva.co.id/news/read/718859-jika-rezeki-terjamin-masih-perlukah-kerja-keras
Referensi Gambar: http://log.viva.co.id/news/read/718859-jika-rezeki-terjamin-masih-perlukah-kerja-keras