Selasa, 06 Juni 2017

Sikap Menghargai Waktu

Sikap Menghargai Waktu



Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Saya sedikit akan bercerita tentang pengalaman saya tentang sikap menghargai waktu. Waktu, kata itu seakan tidak terlepas dari kehidupan kita Karena kehidupan ini berjalan beriringan waktu. Lalu apakah kita sudah mempunyai sikap menghargai waktu itu?
Apa yang sudah kita lakukan selama kita hidup, sudah bisa apa sedari kita hidup? Pertanyaan ini tidak luput dari berapa besar kita menghargai waktu. Waktu adalah sebuah harta yang berharga maka dari itu aturlah hari-hari kita dengan melakukan kegiatan bermanfaat dan bisa membuat kita menjadi lebih baik.

 orang amerika mengatakan “Time is money” (waktu adalah uang). Hal ini menunjukkan betapa mereka menghargai betul dan benar-benar memanfaatkan waktu walupun hanya satu detik. Karena bagi mereka menyia-nyiakan waktu sama saja menyia-nyiakan uang. Siapa manusia di bumi yang rela menyia-nyiakan uang? Pastinya tidak ada. Setiap orang mempunyai waktu yang sama dalam setiap harinya, yaitu 24 jam, jadi tidak ada istilah kurang waktu. Hanya orang malas lah yang mengatakan tidak ada waktu. Kalau orang lain bisa memanfaatkan waktu, kenapa kita tidak?

Di agama Islam juga diajarkan dan diperintahkan cara mengatur dan menghargai waktu, contoh dalam surah Al-Asr. Dijelaskan Demi waktu, sesungguhnya manusia dalam merugi, kecuali orang-orang yang beriman. Kita semua dianjurkan harus menghargai waktu sebaik mungkin dengan melakukan hal yang baik, beriman kepada Allah dan  bertakwa kepada Allah SWT. Dengan beitu kita tidak akan merugi. Atur hari-hari kita dengan ibadah dan juga belajar. Dengan menjalankan sholat lima waktu, tidak bergadang, dan juga bangun lebih awal.

Dari pelajaran-pelajaran diatas saya bisa merenungkan dan menjadikan hidup yang lebih baik walaupun itu sulit, Karena kemalasan dalam diri saya yang sudah terbiasa menjadikan berat utuk menghargai waktu. Saya adalah seseorang yang malas dan suka bermain game, dan juga kebanyakan tidur dan kadang banyak begadang. Yang sekarang sebenarya saya mengerti kebiasaan buruk dalam hidup harus diubah menjadi lebih baik lagi. Menurut saya musuh terbesar dalam menghargai waktu adalah Kemalasan dan juga lupa waktu. 

Dari dulu saya sulit sekali membuat schedule keseharian dan hidup tidak teratur seringkali waktu luang malah saya gunakan untuk bermain, tidur, dan melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat, untuk itu saya sedang melakukan perbaikan diri dengan lebih menghargai waktu dengan rajin beribadah, belajar, melakukan kewajiban kuliah, dan juga melakukan hal-hal baik. Meskipun begitu hingga saat ini saya masih sulit untuk melakukannya. Sedikit demi sedikit saya ingin melawan rasa malas dan menjadikan kebiasaan kerajinan yang baik dalam menghargai waktu.
Apalagi dalam waktu dekat akan menggeluti dunia kerja, yang berarti kedewasaan dan rajin bekerja haruslah diterapkan dalam diri saya, Insya Allah. 

Saya pernah mendengarka tausyiah dari ustadz di media social tentang bagaimana supaya rajin sholat. Dan ustadz menjalaskan dan memberikan saran untuk memaksa diri kita dalam melawan kemalasan selama 40 hari sholat ke masjid tidak ada alasan untuk tidak sholat. Dengan begitu kita akan memiliki kebiasaan sholat dan akan merasa menyesl dan tidak enak kalua tidak sholat. Dalam tausyiah ini dapat disimpulkan untuk merubah diri kita haruslah pertama dengan memaksa diri kita dan kemudian menjadikan hal yang baik menjadi kebiasaan dalam hidup kita. Beribadah, belajar, kuliah, melakukan hal baik, dan lain sebagainya harus dijadikan sebagai kebiasaan dalam diri kita. Dengan begitu kita akan lebih menghargai waktu. Sedikit demi sedikit metode ini akan saya terapkan dalam diri saya. Semoga saya dan kita semua bisa merubah diri kita menjadi lebih baik lagi dna bisa menghargai waktu. Dengan mengahargai waktu maka kesuksesan akan mudah di wujudkan. Aamiin.


Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.