Sikap Menghargai Waktu
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Saya sedikit akan bercerita tentang pengalaman
saya tentang sikap menghargai waktu. Waktu, kata itu seakan tidak terlepas dari
kehidupan kita Karena kehidupan ini berjalan beriringan waktu. Lalu apakah kita
sudah mempunyai sikap menghargai waktu itu?
Apa yang sudah kita lakukan selama kita hidup,
sudah bisa apa sedari kita hidup? Pertanyaan ini tidak luput dari berapa besar
kita menghargai waktu. Waktu adalah sebuah harta yang berharga maka dari itu
aturlah hari-hari kita dengan melakukan kegiatan bermanfaat dan bisa membuat
kita menjadi lebih baik.
orang
amerika mengatakan “Time is money” (waktu adalah uang). Hal ini menunjukkan
betapa mereka menghargai betul dan benar-benar memanfaatkan waktu walupun hanya
satu detik. Karena bagi mereka menyia-nyiakan waktu sama saja menyia-nyiakan
uang. Siapa manusia di bumi yang rela menyia-nyiakan uang? Pastinya tidak ada.
Setiap orang mempunyai waktu yang sama dalam setiap harinya, yaitu 24 jam, jadi
tidak ada istilah kurang waktu. Hanya orang malas lah yang mengatakan tidak ada
waktu. Kalau orang lain bisa memanfaatkan waktu, kenapa kita tidak?
Di agama Islam juga diajarkan dan diperintahkan
cara mengatur dan menghargai waktu, contoh dalam surah Al-Asr. Dijelaskan Demi
waktu, sesungguhnya manusia dalam merugi, kecuali orang-orang yang beriman.
Kita semua dianjurkan harus menghargai waktu sebaik mungkin dengan melakukan
hal yang baik, beriman kepada Allah dan bertakwa
kepada Allah SWT. Dengan beitu kita tidak akan merugi. Atur hari-hari kita
dengan ibadah dan juga belajar. Dengan menjalankan sholat lima waktu, tidak
bergadang, dan juga bangun lebih awal.
Dari pelajaran-pelajaran diatas saya bisa
merenungkan dan menjadikan hidup yang lebih baik walaupun itu sulit, Karena kemalasan
dalam diri saya yang sudah terbiasa menjadikan berat utuk menghargai waktu. Saya
adalah seseorang yang malas dan suka bermain game, dan juga kebanyakan tidur
dan kadang banyak begadang. Yang sekarang sebenarya saya mengerti kebiasaan
buruk dalam hidup harus diubah menjadi lebih baik lagi. Menurut saya musuh
terbesar dalam menghargai waktu adalah Kemalasan dan juga lupa waktu.
Dari dulu
saya sulit sekali membuat schedule keseharian dan hidup tidak teratur
seringkali waktu luang malah saya gunakan untuk bermain, tidur, dan melakukan
sesuatu yang tidak bermanfaat, untuk itu saya sedang melakukan perbaikan diri
dengan lebih menghargai waktu dengan rajin beribadah, belajar, melakukan
kewajiban kuliah, dan juga melakukan hal-hal baik. Meskipun begitu hingga saat
ini saya masih sulit untuk melakukannya. Sedikit demi sedikit saya ingin
melawan rasa malas dan menjadikan kebiasaan kerajinan yang baik dalam
menghargai waktu.
Apalagi dalam waktu dekat akan menggeluti dunia
kerja, yang berarti kedewasaan dan rajin bekerja haruslah diterapkan dalam diri
saya, Insya Allah.
Saya pernah mendengarka tausyiah dari ustadz di media social tentang
bagaimana supaya rajin sholat. Dan ustadz menjalaskan dan memberikan saran untuk
memaksa diri kita dalam melawan kemalasan selama 40 hari sholat ke masjid tidak
ada alasan untuk tidak sholat. Dengan begitu kita akan memiliki kebiasaan
sholat dan akan merasa menyesl dan tidak enak kalua tidak sholat. Dalam
tausyiah ini dapat disimpulkan untuk merubah diri kita haruslah pertama dengan
memaksa diri kita dan kemudian menjadikan hal yang baik menjadi kebiasaan dalam
hidup kita. Beribadah, belajar, kuliah, melakukan hal baik, dan lain sebagainya
harus dijadikan sebagai kebiasaan dalam diri kita. Dengan begitu kita akan
lebih menghargai waktu. Sedikit demi sedikit metode ini akan saya terapkan dalam
diri saya. Semoga saya dan kita semua bisa merubah diri kita menjadi lebih baik
lagi dna bisa menghargai waktu. Dengan mengahargai waktu maka kesuksesan akan
mudah di wujudkan. Aamiin.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar